Selamat Datang di Blog Kobong Sastra Cipasung

Share |

Puisi Choer Afandi

KURBAN

Nabi ibrahim berkurban seratus unta
Demi sang kasih yang maha puji

Nabi ibrahim berkurban seratus domba
Demi sang kasih yang maha kasih

Nabi ibrahim berkurban seratus sapi
Demi sang kasih yang maha pemberi

Nabi ibrahim berkurban si buah hati
Demi sang kasih yang maha suci

Dan aku sejuta heran
Penguasa yang berkurban

Darah rakyat jelata
Demi sang kasih yang dibelai lalu dikasih

2007


DARI JENDELA KERETA API

Hijau terhampar luas
Sepanjang mata memandang Sawah,ladang,hutan dan pegunungan
Cukup dari jendela kereta api
Negeri ini sangatlah subur

Hitam yang pekat Asap kendaraan,asap pabrik,asap sisa pembakaran
Cukup dari jendela kereta api
Negeri ini berpolusi

Dan lihat wajah para petani
Dengan cangkul dan lumpurnya
Cukup dari jendela kereta api
Sedang menanti kuningnya padi

Dan aku termangu
Pejabat senang duduk-duduk di kursi
Cukup dari jendela kereta api
Akan dijadikan apa negeri ini

2007

CERITA PAGI


Pagi ini aku mati
Sementara yang akrab dengan hidup
Membakar kayu di dapur
Mengaduk kopi 18 ke kiri 18 ke kanan
Merendam pakaian kotor
Ada gadis yang mengganti pembalut
Anak anak sarapan pagi

Pagi ini aku mati
Sementara yang akrab dengan hidup
Suami istri sedang keramas
Radio ramai membahas beras
Ibu ibu pergi ke pasar
Bapak bapak pergi ke kantor
Polisi memburu koruptor

Pagi ini aku mati
Masih akrab dengan daki
Bersama harapan mati
Waktu terus mendaki
Seharusnya bangun pagi
Gosok gigi dan mandi
Dan selalu pekerjaan jadi misteri

2007


SOEHARTO OH SOEHARTO


Di atas tempat tidur empuk
Engkau masih tersenyum
Dengan segerombolan penyakit memberedeli
Sekujur tubuhmu
Mengena pada jantung, paru paru, dan kegelisahanmu

Tentang; kata kata belum sempat dipuisikan
Tentang; hukum belum ditegakkan
Tentang; rakyat kelaparan
Tentang; kroni-kroninya sorak sorai
Dosa dosa soeharto mohon dimaafkan

Soeharto oh soeharto 32 tahun adalah waktu yang kelam
Dan aku sudah lupa masa kekanakan
Memaafkan adalah kewajiban
Tuntaskan griliya kehidupan sebelum ajal datang
Menang berpredikat pahlawan
Senyumlah dan ciumlah tanah dengan lapang

Soeharto oh soeharto
Jasamu diperhitungkan

2008 (seminggu sebelum wafat)

WAKTU YANG SEHITAM ARANG


Waktu yang sehitam arang kian memanjang
Deretan gerbong kereta senja yang berjalan,
Adalah kesunyian hati

Menyusuri bukit hitam yang berasap
Dan kegelapan mengingatkan pada pertapaan yang dalam

Percakapan kita semakin berasa asin saja;
Gunung yang terkikis
Hutan yang berarang
Lumpur yang menyembur
Muntah dari mulut kita

Waktu yang sehitam arang
Di tungku kita
Adalah pengharapan panjang

2007

KU BISIKAN


Ku bisikan di telingamu
Di dalam lautan
Ada ikan beterbangan

Ku bisikan kata-kata dengan pelahan
Aku tak tahan mencium bau bangkai

Ku bisikan dan dengarkan

Hutan jangan ditebang
Laut jangan dicemar
Gunung jangan dibongkar
Di kantor jangan suka molor
Diperwakili bukan untuk korupsi
Di mimbar jangan cuma mengumbar

Jutaan telinga tidak lagi bernadi
Mengalirkan janji yang tak pasti
Dengarlah bisikku tuan

2007
Prev Next Next
 

Copyright @ 2011 By. KSC