Selamat Datang di Blog Kobong Sastra Cipasung

Share |

Sajak Ardy Kresna Crenata

Anak Anak Kecil Di Kota Ini

: bogor


Aku kembali memejamkan mata di suatu senja
Ketika hendak menyapa jalan-jalan raya di kota.
Nyanyi kendaraan lamat terdengar seperti penderitaan.
Bau kemiskinan dari pasar-pasar, seakan merangkul
Para gelandangan yang lapar. Pertigaan dan lampu merah
Entah sejak kapan jadi rumah bagi para calo yang marah.
Di kota ini, anak-anak kecil tak pernah merasa terkucil,
Meski banyak orang menatap mereka dengan nyinyir.
Mereka hanya terus berkeluh-kesah, menyanyikan
Lagu-lagu mereka yang gelisah: lagu kebangsaan
Yang menjanjikan kepada mereka kebahagiaan.

Kotaku, engkau membiarkan mereka terasingkan.
Sekolah demi sekolah kulihat tegap berdiri
Memandangi pohon-pohon yang tinggi.
Mesjid dan gereja mengalirkan cinta
Hingga ke jantung kota. Mall-mall tak pernah ragu
Menyalami mereka yang bermalam minggu.
Tapi anak-anak itu masih harus mengais impian
Dari orang-orang yang menatap mereka dengan kasihan.
Sedang waktu tak pernah mau lama menunggu.
Hingga selalu saja, ketertinggalan membuat impian
Mereka terlupakan.

Barangkali masa depan sudah terlanjur kau serahkan
Kepada hujan. Dan angin yang membawa rindu kemarau
Hanya sebentar saja membuatmu risau. Hari demi hari,
Trotoar semakin akrab menjadi tempat untuk belajar.
Debu dan sesak kendaraan, semakin mereka anggap
Sebagai teman. Sementara di sekolah-sekolah,
Pelajaran demi pelajaran tak pernah henti diberikan.
Senyum demi senyum ditetaskan tanpa ada yang
Menginginkan. Tawa demi tawa menjelma sepasang
Mata yang buta. Anak-anakmu itu, kotaku, kian terkunci
Di sudut kota yang kau benci, menunggui nasib yang
Kejam membawa mereka raib di tubuh malam.

Mengunjungi kota di suatu senja, aku kembali
Memejamkan mata. Anak-anak itu dengan gembira
Membayangkan surga. Tempat bagi mereka untuk tertawa
Melupakan semua duka-cita. Tiba-tiba saja, kotaku,
Aku merasakan mataku membeku.

Bogor, 2010
Prev Next Next
 

Copyright @ 2011 By. KSC