Selamat Datang di Blog Kobong Sastra Cipasung

Share |

Puisi Deri Hudaya

Tanpa Kacamata


api, angin, dan air, membuas berganti
serupa pisau yang menguliti kulit-kulit busuk
pembungkus daging serta tulang belulang
yang memutiara di beranda, namun
kami tak mengerti. serupa dengan plato terhadap puisi.

seribu jenis manusia antri untuk bertamu
memunguti mutiara yang tak kami temukan kilaunya
lekas membawa pulang ke rumah-rumahnya seluruh
menyisakan limbah, pengubur kami hidup-hidup.

kami tak punya kacamata setebal mereka


Singajaya, 2010

Deri Hudaya Kelahiran Singajaya, 3 september 1989. Sejak 2008 tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Sunda. UPI Bandung.

Prev Next Next
 

Copyright @ 2011 By. KSC