Selamat Datang di Blog Kobong Sastra Cipasung

Share |

Puisi Rainer Timen

Elegi Ibu Pertiwi


Ketika malam bintang gemintang tak lagi bisa bercermin riang
Pada arus sungai dan gelombang laut yang berwajah berang
Matahari pun seolah enggan menari di daun-daun yang gersang
Serta Binatang-binatang di hutan, berlari-lari sambil menyalak galak
Menyuarakan kecemasan dan kepedihan

Kini Ibu Pertiwi menggigil, lumpuh rapuh
Oleh luka dan duka yang barah di sekujur tubuh
Kegelisahan dan ketakutan merebak
Menjelma isak tangis, serta keluh kesah yang mengerak perak

Di wasior, sungai mengalirkan amis darah
Di Mentawai, laut menumpahkan amarah
Dan di Yogyakarta, Merapi meletuskan sejuta kebencian
Dengan lahar dan debu api, sebagai ungkapan hatinya
atas peringatan dan hukuman
Bagi penanam rimbunnya dosa serta keserakahan

Pada penghujung tahun di sepanjang oktober ini
Duka begitu rindang dan lebat
Dan hujan air mata pun begitu deras
Mengguyur membanjiri Bumi Pertiwi
Akhirnya Ibu Pertiwi bernyanyi: " Padamu negeri ...,air mata kami.."


***
Prev Next Next
 

Copyright @ 2011 By. KSC