Selamat Datang di Blog Kobong Sastra Cipasung

Share |

Potongan Mimpi

Oleh: Putu Gede Pradipta


apakah kau potongan mimpi
yang berdebar dalam sanubari
dan selalu lihai membujukku
agar lekas menunaikan segala

2012


Menunggu


setelah malam tanpa henti
meruntuhkan bunyi hujan
disetiap pagi muncul matahari
berwarna abu

dan kita selalu dalam keadaan meragu
selalu betah untuk menungggu
entah apa itu

2012


Elegi Suatu Pagi


sesuatu yang lesu dilepas jemari hujan
matahari letih mengangkat wajah perlahan

2012


Sepotong Sepi


hanya ada sepi, sepi, dan sepi
yang menyala di ujung putih
runcing kuku hujan

begitu demam dan bergetarnya
menghantam tanah, dahan
hingga rumah-rumah

dibuatnya setiap benda
yang ia jumpai pertama
alangkah sendu bernyanyi

dan siapapun mendengar
lekas masuk ia ke dalam
lubuk mimpi

lalu akan bernyanyi sendiri
juga tertawa sendiri
sesudahnya menangis sendiri

2012


Bagai Patung


lebih diam
dan lebih dalam
lebih suntuk tepejam

kau nampak bagai patung
tanpa gerak
tanpa bunyi
utuh dalam semadi

tubuh kakumu
yang bisu
berpangku itu
memancar getar
ribuan isyarat samar

namun selalu mataku
yang tajam
yang menyala terang
yang menembus gelap
dan menampung jutaan cahaya
juga sebatas mampu

luput menterjemahkan
bahasamu

2012


Menerkamu


di balik wajah itu
entah sedalam apa
yang jauh tersembunyi

dan aku telah juga
tenggelam melampaui
apapun untuk hanya
agar dapat menemuimu

agar dapat melihatmu
melengkungkan senyum
di bibir tipismu itu

2012



Putu Gede Pradipta, tinggal di Denpasar. Karya puisinya lebih banyak dipublikasikan di media cyber.
Prev Next Next
 

Copyright @ 2011 By. KSC