Selamat Datang di Blog Kobong Sastra Cipasung

Share |

Sajak Restu Ashari Putra

Di Dalam Peta Ada Wajahmu Wajahku
Yang Terus Menangis dan Menangis Lalu Terluka Dan Terluka

sebetulnya ini hanyalah peta perjalanan
yang tak pernah ada gambar kota kota
dan pulau pulau yang pernah kusinggahi
dengan wajah terluka. itu pun wajahkau.
aku tak pernah bisa membayangkan membawa
wajahmu ke mana-mana
padahal aku bersama wajah lain yang membuatku
lebih terluka. wajahmu terus menangis dan menangis
sedang wajahku tak henti hentinya berganti muka.
setiap wajahmu menangis aku berganti muka sampai
air mata di wajahmu itu habis. kini aku telah kehabisan muka
dan wajahmu tak henti menangis.
sampai akhirnya aku pinjam wajah lain yang tampak
lebih manis yang sedang bersamaku untuk sementara.
ya, sementara. hingga aku tak menemukan lagi
perjalanan perjalanan di dalam peta yang tak berisi pulau
dan kota kota untuk selalu kusinggahi.

Juni, 2010


Sajak Penyair Melepas Senja

tubuh penyair ringkuh
ia berjalan jalan di malam buta
mengapa tak bergairah kini ia
dibiarkannya langit langit kosong
pohon pohon diam
angin tak berhembus
hujan mengering
mengapa tak bergairah kini ia
dibiarkannya kertas kertas beku
tangannya kaku
dibiarkannya matahari masuk ke dalam tubuhnya
bercahaya, bersinar sinar
membiarkan hidupnya porak poranda
sambil sesekali belajar menghitung berapa mautkah
yang telah sudi singgah ke rumahnya
padahal kematian tak hanya perihal pindah dunia

2010

Profil Singkat:
Restu Ashari Putra: Mahasiswa UIN Bandung, bergiat di Majelis Sastra Bandung
Prev Next Next
 

Copyright @ 2011 By. KSC