Selamat Datang di Blog Kobong Sastra Cipasung

Share |

Sajak Oscha Chairul 'Ajami

Tembang Musim Lara


Langitmu langitmu langitmu
Bumimu bumimu bumimu

Langit yang terbakar
Bumi yang diguncang

Siang malam berdendang
Hari menampar muka

Wajahmu wajahmu wajahmu
Jiwamu jiwamu jiwamu

Yang berdesakan dalam duka
Yang membeku ketakutan

Menari setiap diri
Yang bernyanyi menghibur hati

Lukamu
Menabur wangi darah

Lukaku
Mengembara di semesta

Ya malaikat-malaikat
Yang membentangkan sayap surga

Yang malam-malam di bumi
Dan pagi-pagi mengucup matahari

Sujudku
Membentangkan jejak dosa

Taubatku
Memupus jiwa yang durhaka

Alphaku
Menyeret beribu bencana

Apakah ini ya tuanku
Yang berdendang di musim lara

Langitmu
Bumimu

Yang tak lelah menari
Di lereng curam kesedihanku

Pulanglah Rumi ke pangkuanmu
Kembalilah Masnawi ke rumahmu

Membawa tarian cinta
Memikul segenap rindu

Yang melata dikeasingan
Mengais remah rizqi ridhamu

Ya cahaya segenap cahaya
Ya raja yang merajai

Ambilah
Seisi langit dan bumi hanya milikmu

Engkaulah yang meniupkan nyawa
Engkaulah yang memainkannya

Engkaulah yang membangun
Engkaulah yang menghancurkannya

Aku hanya wayang yang angkuh
Hanya raga yang merasa memiliki

Yang datang dan yang akan pergi
Hanya berbagi kisah soal dongeng

Hanya berebut sejarah
Yang kelak sering dilupakan

Ya kallamu
Yang perlahan kueja terbata

Melapalkan lapadz alam
Yang mengguncang peradaban

Membangunkan yang tertidur
Mengingatkan yang asik berjudi

Airmata airmata airmata
Yang menangis ditinggalkan

Yang tertawa diatas derita
Yang berpesta dalam duka

Ya tuanku
Dekaplah jiwa yang khusu

Yang berdendang
Melapalkan nyanyian syukur

Yang berebut ampunanmu
Yang bernafsu menguasai bumi

Air mata
Air mata siapakah

Perahuku menyusuri alirnya
Menghirup rasa dukanya

Mengalirlah
Setiap isak kesedihan

Mengalirlah
Kehidupan dalam suka-dukanya

Hadirlah engkau dalam nafas puisiku
Yang terbunuh di perbatasan sang kala
Di musim lara dalam duka maha sempurna.

Oktober, 2009

Oscha Chairul 'Ajami: Menyair adalah hidupnya lahir di Lhokseumawe, Aceh dan tinggal dan dibesarkan di Garut, kini berkehidupan di jalanan, tidur di kuil cinta.
Prev Next Next
 

Copyright @ 2011 By. KSC