Pada Mulut Bencana
Ketika segumpal atau seluruh awan hitam
Tersenyum, kita berlari. Terus berlari
Dari taring kiri ke taring kanannya
Sambil memikirkan lidah raksasa
Yang semakin merah menyala:
Barangkali hendak meludahkan kita
Ke padang gersang
Yang ramah kembali untuk diinjak kaki,
Setelah dipupuk racun puluhan tahun,
Yang membuat petani transmigrasi
Dari sebuah pulau kemiskinan
Menuju pulau pengasingan.
Amin!
Ciumbuleuit, 2011
Deri Hudaya Kelahiran Singajaya, 3 september 1989. Sejak 2008 tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Sunda. UPI Bandung.