Selamat Datang di Blog Kobong Sastra Cipasung

Share |

Puisi Deri Hudaya

Pada Mulut Bencana


Ketika segumpal atau seluruh awan hitam
Tersenyum, kita berlari. Terus berlari
Dari taring kiri ke taring kanannya
Sambil memikirkan lidah raksasa
Yang semakin merah menyala:

Barangkali hendak meludahkan kita
Ke padang gersang
Yang ramah kembali untuk diinjak kaki,
Setelah dipupuk racun puluhan tahun,
Yang membuat petani transmigrasi
Dari sebuah pulau kemiskinan
Menuju pulau pengasingan.

Amin!

Ciumbuleuit, 2011


Deri Hudaya Kelahiran Singajaya, 3 september 1989. Sejak 2008 tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Sunda. UPI Bandung.

Prev Next Next
 

Copyright @ 2011 By. KSC