ibuku sudah tua dan sakit keras, namun
air susunya terus diperas keras-keras
oleh anak-anaknya
yang disulap tuan-tuan tanah:
bertangan serupa tali
telunjuknya bersandi-sandi
buah dada ibuku semakin mengembung
membendung amarah purba dan abadi
disaksikan kebutaan banyak buah hati
yang menjelma mesin-mesin penghitung uang
dialah ibuku. sudah tua
sekarang lebih senang marah-marah
