Untuk Ibuku, Fauziatun Bahroemsyah
1/
Kau adalah maria
Yang menyepi dalam
kesusahan
yang membawa tujuh matahari
Di pundakmu.
Dan
Dosaku
Adalah gugusan hitam
Di khatulistiwa
Yang tak akan bisa terbentang
Meski lautan telah mengering
2/
Kasihmu adalah
Lonceng – lonceng
Katedral yang tak akan usang
Melepuh oleh usia
Dukamu adalah
Terompet hari akhir
Yang tak akan pernah tiba
Senantiasa
Bangkit
Dalam batinku
Memaku keras
asa
Dalam sanubariku
Abadi sebagai nafas
Abadi sebagai nyawa
Sebagai irama tuhan
Dalam
Langkah – langkah
Hidupku
Maret 2011
Lahir dan Dibesarkan Di Kota Bandung, pada tanggal 10 Desember 1989. SD dan SMP Dihabiskan di Sekolah Islam Bandung SMA menempuh pondok pesantren Salaf Ujung berung bandung kemudian di Islamic Cenbtre Muhammadiyah cipanas. Sempat Kuliah Jurnalistik di STIKOM Bandung. Sekarang masih terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teater STSI Bandung.