Selamat Datang di Blog Kobong Sastra Cipasung

Share |

Sajak Rifqiel 'Asyiq



Surat Untuk Langit


dalam sebuah temaram lilin yang hampir sirna
melirih nafas, hati hati sekali. lalu membuangnya lewat jendela
memeluk selimut embun
sambil menyibak ranting, berdetak desing

sekian juta detik ku menahan rindu pada alam pagi
nyatanya ini bukan rindu, hanya beku. Kelu
Ahh; tidak!!
kulayanglayangkan sebongkah tengadah
menmbus kristal megah nan mewah
mencumbui langit malam

ini malam ke berapa? . .
aku sentuh pelupuk lubukmu
untuk satu jibaku.


Cirebon, Februari 2013.

Prev Next Next
 

Copyright @ 2011 By. KSC