Sunyi
akhirnya kupilih sunyi
diam sedingin batu pualam
aku ingin belajar pada semesta hati
mencumbui gelisah.
akhirnya ku pilih sunyi
setelah ku tau,ternyata aku bukan pengembara.
tapi aku hanya marabunta !
***
Do'a
kini aku do'a
menyembur ke udara,
melukisi langit dengan warna jingga
bukan dengan bait kata dan mantra.
kini aku do'a
seharum bunga,
seluas hamparan cinta
di keheningan, aku menjelma dalam butiran tasbih
menyelinap dalam kabut bersama dingin.
April 2010
***
Lelaki Setengah Duka
lelaki setengah duka
risiknya malam dengan tiba-tiba
dengan bisik seribu rincik
setelah kau nodai wajah yang silam
keringat resah mu membasuhi jalan kelam
jemari mu lengkap bertintakan duka
lelaki setengah duka
bahkan tak ingin berdusta
ketika terbit hening pagi di tepian
detak cuaca siang seperti rindang pohon
dalam padang waktu ia ingin merekah
tapi nampaknya sekawanan awan bergandengan
di atas pelataran itu
Februari 2010.
***
Aku Sendiri
sapa malam beranting keheningan
alam terbalut lorong sepi
jeritan sunyi seakan bungkam
seiring mata ikan menyelam air kolam
hingga matahari malam mulai terbenam
tak ada suara jangkrik yang menggelitik
begitu pula kodok yang terpojok di tanah
berada di sudut pandangan
dalam kaca malam yang samar
bertiraikan kabut
ku raih nafas
ku lihat malu setengah nyawa
terbalut di ruangan sukma
aku tetap sendiri
di bawah rumpun bambu
tapi di sebelah resah
ku tatap ayat nya yang suci
di bibir menari larik larik Tauhid
ketika Tuhan menjelma malam
lalu Dia menyuruh untuk mengubur lapar dahaga ku
Januari 2010
***
Ini Dunia, Anak Muda
engkau hallaj pencari cahaya
atau siti jenar hilang cahaya
menari mengitari diri sendiri
mencari sunyi dan mabuk
sampai gelap di puja seperti dewa
tak kenal badai tidak pun gemulai
ketika mentari tak sanggup lagi berjanji
dan bulan malam tak mampu lagi berjalan
yang menemani bumi hinggap di surga
Tuhan pun kau pahat
hingga menjelma bertebar di pelataran
Oktober 2009
***
