Selamat Datang di Blog Kobong Sastra Cipasung

Share |

Kisah Si Periang 2

Oleh: Saeful Musthofa


Seuntai kata terucap lewat nyanyian malam,
Membangunkan para penari menelusuri hari.
Gemerincing air hujan membasahi bumi,
Meriwayatkan keindahan alam.

Lalu senja melambaikan cahayanya,
Mencuri perhatian seorang penari malam.
Diufuk barat sana. Dimana senjakala tersenyum,
Semua menari atas kehendaknya.

Tenggelam didasar laut paling dalam,
Terdampar ditepian pantai.
Disana, diruang tak bertepi,
Hanya ada sisa – sisa serpihan suasana malam.

Bangunan – bangunan tua berdiri tegak,
Teriakan burung menghangatkan dinginnya malam.
Saat semua tertidur lelap menyiasat imimpi - mimpi,
Hanya desir angin menyelinap kedalam telinga.
Layaknya bidadari bersenandung nan syahdu.

Dengan cawan yang digenggamnya,
Berisikan air anggur hasil perasan sang sultan.
Diminumkannya kepada sriwedari,
Berharap mabuk dihadapannya.

Kemudian diabergumam seolah tak sadar,
Berulang – ulang sampai terlelap diatas pangkuan malam.

Wahai penghuni lautan, penjelajah luasnya langit biru.
Telanjangilah pengemis siang dan malam
Dengan belayan – belayan kasihmu dalam kisah yang kurangkai.


"TELANJANGILAH, TELANJANGILAH, TELANJANGILAH."


Hanya itu kata - kata yang diucapkannya
Saat dia tertidur lelap diatas pangkuan malam.


2011

Saeful Mustofa lahir di Bandung 12-06-1993. Tercatat sebagai mahasiswa jurusan Tafsir Hadits fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung
Prev Next Next
 

Copyright @ 2011 By. KSC