Oleh: Shafwan Nizar
Dahulu, kabarnya tuhan pernah dibunuh,
tapi tak mati
tuhan hanya dipensiunkan
lalu manusia bersayembara
berebut mencatat dosa sesamanya
menjadi pemutus, hakim pemberi hukuman
Surga atau neraka
bergantung pada seutas titah bernama kuasa
inikah perayaan
Pekanbaru, 11 Mei 2010
***
Kotaku dan Suara-Suara
kami tak lagi mampu turun kejalan
Hanya disini, menggeram bahasa hingga bisa berkepal keris
segera runtuhlah hasrat buas itu
agar dinding tak lagi bertelinga
dan lambai lidah
tak lagi menjadi api bagi picing mata yang terus
menerus membelenggu kebenaran.
INI rupa kecil kesadaran itu
yang tak sudi kemerdekaannya direnggut manut
oleh manis ujung telunjuk
oleh pedaya kesenangan semu
oleh ulah para lukah.
tunggu kami tumpahkan pekik
Karena kami jemu, berjinak-jinak dengan KEBODOHAN.
Bagansiapiapi 02102010
Shafwan Nizar, Lahir di Bagansiapiapi Tanggal 31 Agustus 1979, Pekerjaan PNS, Alamat di Pekanbaru Jl. Cemara Kipas II 79
Browse » Home »
blog sastra ,
karya sastra ,
karya tulis ,
kreatif ,
lomba ,
naskah ,
penulis ,
penyair ,
puisi ,
sajak ,
sastra
» Tuhan Telah Pensiun
Tuhan Telah Pensiun
Label:
blog sastra,
karya sastra,
karya tulis,
kreatif,
lomba,
naskah,
penulis,
penyair,
puisi,
sajak,
sastra