KAU DAN HUJAN
Aku masih menyimpan rinai itu dalam lemari kacaku,
yang kita curi ketika hujan terakhir turun kebumi, hari itu.
“simpan dan perlihatkan ketika teman-temannya datang menjenguk,”
ucapmu sebelum berlalu
Kau tau, aku masih ingat bagaimana ia memborbadir hari itu?
lalu kita tertawa dibawah keladi tua
Tntu saja, karna ia kusimpan brsama rinai yang kian menua
saat kau ucap sampai brtmu lagi .
kau tau, aku memluknya hingga nafasnya trsngal
ketika kau ucap bayangku tlah kau bingkai pada senja,
dan kau brjanji akan membagi bayangmu yang kau bingkai pada fajar,
aku akan menunggu bersama hujan!
ah, bodoh sekali.
aku tak mampu menympan rindu pada bising rintik
dan hari ini, sang teman mnjenguknya kembali.
seprti biasa aku mmbawanya keluar lagi,
dan biarkan ia brcengkrama lagi
sampai temannya berucap akan kembali, kuharap mereka mebawamu ikut serta
padang, Mei 2012
Najla Anissa Fatin, Mahasiswi sejarah UNP, sedang giat berkegiatan di Unit Kegiatan Kesenian UNP sebagai koordinator sastra. karyanya pernah terbit dalam buku ontologi oase 2 dan hanya 5